April 13, 2023

Seberapa Akurat Tes IQ Untuk Mengukur Kecerdasan?

 Putri Andini

@AB24-Putri


 Seberapa Akurat Tes IQ Untuk Mengukur Kecerdasan?



Pendahuluan


Banyak dari kita telah melakukan tes iq, entah itu bertujuan untuk sebagai syarat masuk ke suatu jenjang pendidikan ataupun hanya sekedar ingin tahu seberapa tinggi iq kita.

Berlandaskan teori Darwin mengenai konsep survival dari individu dalam suatu spesies,yang disebabkan oleh “keunggulan” sifat-sifat tertentu dari individu yang diturunkan dari orang tua masing-masing, Galton menyusun sebuah tes yang rencananya mengukur intelegensi dari aspek kegesitan dan reflex otot-otot dari manusia. Baru di awal abad 20, Alfred Binet seorang psikolog dari Perancis mengembangkan alat ukur intelegensi manusia yang mulai dipakai oleh orang-orang. Dari alat ukur ciptaan Binet ini, akhirnya berkembanglah alat-alat ukur IQ sampai yang kita kenal dan pakai sekarang.

Karena orang mulai sadar dengan pentingnya intelegensi dan tes yang dilakukan para ahli psikologi akhirnya meneliti dan membuat hipotesis tentang kecerdasan. Banyak yang akhirnya muncul dengan pendapat berbeda-beda, masing-masing dengan bukti yang dianggap kuat oleh masing-masing pihak.



Pembahasan


Tes Inteligensi (IQ) atau kemampuan adalah serangkaian tes yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu atau lebih dikenal dengan istilah time limit test, yakni sederatan soal yang relative mudah, tetapi diberikan dalam waktu terbatas dan mampu menyelesaikan jawaban yang benar sebanyak mungkin. Untuk menyelesaikan tes iq dibutuhkan kecerdasan logika dalam menyelesaikan masalah yang rumit.

Untuk mengetahui seberapa akurat sebuah alat tes psikologi, terutama alat tes yang berbasis statistika, acuannya hanya tinggal ditanyakan saja berapa indeks validitas dan reliabilitasnya. Zaman sekarang kita bisa dengan mudah mencari informasi terkait validitas dan reliabilitas sebuah alat tes via internet. Semakin tinggi indeks validitas suatu alat ukur psikologis, maka akan semakin tinggal pula keakuratan prediksi dari alat tes tersebut. Bergantung apa alat tes intelijensi yang kita gunakan dan seberapa tinggi indeks validitas dari alat tes tersebut. Lantaran tes intelijensi juga banyak sekali jenisnya. Dari yang sudah baku dan terstandarisasi, sampai dengan yang masih abal-abal dan menyesatkan.

Namun, dari banyaknya hasil tes iq yang dilakukan oleh orang-orang, masyarakat Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa orang yang memiliki iq rendah maka orang itu dianggap bodoh, dicela, dijadikan bahan bully, dan lain sebagainya. Padahal tiap manusia memiliki kecerdasan masing-masing yang dibagi menjadi 8. Yaitu :


1.       Kecerdasan dalam bermusik

2.       Kecerdasan fisik atau berolahraga

3.       Kecerdasan dalam bersosialisasi atau biasa disebut interpersonal

4.       Kecerdasan dalam mengolah kata serta menyusun kata

5.       Kecerdasan dalam berlogika dan memecahkan masalah atau biasa disebut logical thinking

6.       Kecerdasan dalam mengolah lingkungan serta merawat ekosistem

7.       Kecerdasan dalam kepekaan di dalam diri mereka atau biasa disebut intrapersonal

8.       Dan yang terakhir ialah kecerdasan visual atau spatial

Manusia dilahirkan memiliki sifat serta karakteristik berbeda-beda, dengan demikian setiap orang pasti memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Dengan begitu, kita hanya perlu memahami termasuk yang mana kategori kecerdasan yang kita miliki.

 

Penutup

IQ tidak menjamin kecerdasan, karena IQ cuma nilai. IQ itu singkatan dari intelligent Quotiens yang artinya nilai kecerdasan. Berarti IQ itu sekadar angka saja, hasil berbagai tes yang berkaitan dengan fungsi berpikir dan penalaran yang dikuantifikasikan.

Sampai sekarang para ahli belum menemukan sebuah kesepakatan dalam memberikan definisi apa itu kecerdasan, diukur menggunakan alat apa, serta apa arti dari skor kecerdasan seseorang. Makanya sekarang para praktisi ilmu psikologi, pendidik, sekolah, dan beberapa negara maju sudah tak lagi menggunakan istilah 'tes IQ'. Mereka menyebutnya test tertentu seperti tes kemampuan akademik, tes kecerdasan verbal dan sebagainya.


Daftar Pustaka


Dewi Ratna. 2016. ”Kecerdasan seseorang diukur dari tes IQ, benar nggak sih?”.Kecerdasan seseorang diukur dari tes IQ, benar nggak sih? | merdeka.com (Diakses pada tanggal 18 Maret 2023 pukul 18.00)


Dixta. 2022. ”Beberapa orang menyebut saya pintar, tapi mengapa hasil tes iq dan psikotes membuktikan kecerdasan saya rendah? Apa maksudnya?”. Apakahhasiltes IQ memberipenjelasanbahwa orang tersebutcerdas dan/atautidakcerdasdalamkategoritertentu? - Quora (Diakses pada tanggal 18 Maret pukul 18.31)

Bobby Setjaguna. 2019. ”Seberapa akurat metode tes iq dalam mengukur kecerdasan seseorang?”. Apakah hasil tes IQ memberi penjelasan bahwa orang tersebut cerdas dan/atau tidak cerdas dalam kategori tertentu? - Quora (Diakses pada tanggal 18 Maret 2023 pukul 18.41)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar