Mei 13, 2023

Kuliah Sambil Wirausaha? Mulai Aja Dulu

Nama : Raehan Saputra

Kode Pebisnis : AB17-Raehan



1. Kain Tenun Tanpa Modal dari Mahasiswi S2 Konsentrasi Pekerjaan Sosial


Ainul Luthfia Al Firda seorang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memulai berjualan produk dari kain tenun tanpa modal, Ia mulai berjualan aksesoris kain tenun pada Agustus 2020 lalu.

Ia bisa memulai bisnis tanpa modal karena menggunakan sistem dropship dari seorang penjual aksesoris kain tenun seperti selimut dari kain tenun, ikat kepala, masker, tas, celana, tas laptop, bandana, dan sebagainya. Harganya pun terjangkau meski dibuat dari kain tenun dengan kualitas yang sangat baik, yakni di kisaran Rp 14.000-100.000.


Khususnya masker dari kain tenun, ia jual dengan harga Rp 14.000 per buah. Ia mengaku, maskernya pernah laris-manis hingga 70 buah dalam satu minggu. Secara perlahan, omzetnya pun merangkak naik. Dari rata-rata Rp 500.000 sampai Rp 1 juta per bulan, lalu melonjak hampir 3 kali lipat di bulan Desember ini.


"Kalau sebelumnya ya paling Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. Tapi ya intinya setiap bulan itu ada yang order, meski hanya 3-4 kain. Bulan ini memang sedang peak banget, omzet hampir Rp 3 juta," kata Firda kepada detikcom.


2. Jessica Cornellia Kuliah Sambil Jualan Basreng, Omzetnya Gurih!


Jessica Cornellia Anggita (24), seorang mahasiswa jurusan akuntansi untuk mencari cuan. Ia berjualan camilan basreng (bakso goreng) sambil melanjutkan aktivitas perkuliahannya.


Ia mengatakan, baru pertama kali ini ia mencoba berjualan. Jessica memutuskan berjualan basreng karena melihat banyak temannya yang membutuhkan camilan untuk menemani aktivitas selama di rumah saja. Modal awalnya berjualan sangat minim, bahkan tak sampai Rp 100 ribu.


Ia memasarkan produknya melalui media sosial. Ia sendiri memang aktif di media sosial pribadinya, sehingga pemasarannya tak begitu sulit. Pada bulan pertama ia berjualan, omzetnya bahkan tembus Rp 10 juta.


"Saya jualan sambil skripsian karena saya mahasiswa tingkat akhir di Universitas Tarumanagara. Puji Tuhan omzet dari penjualan basreng sudah lebih dari Rp 10 juta dalam 1 bulan pertama ini. Kalau ditotalin modal belanja dan semuanya itu Rp 2,5 juta saja," kata Jessica kepada detikcom.


3. Cerita sukses dina & doni


Dina Nandika adalah salah satu mahasiswa Unpad yang berhasil dalam menjalankan bisnis online-nya. Ia sudah memulai bisnis tersebut sejak berada di tingkat pertama kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi. Dengan tekad bulat dan modal awal yang tak seberapa untuk menjual tas-tas wanita, kini ia mampu memenuhi segala kebutuhannya. Termasuk biaya kuliah, biaya sehari-hari, sampai biaya untuk membeli sebuah kendaraan roda empat. 


“Awalnya aku cuma bermodal 200 ribu, sekarang omset aku sehari bisa mencapai 14 juta. Kalau dihitung per bulan, bulan ini udah sampai di angka 120 juta” tuturnya dengan ekspresi malu-malu. 


Pemanfaatan teknologi dengan berjualan lewat media online ini diakui Dina memang sangat menguntungkan. Dibandingkan dengan membuka gerai, strategi berjualan seperti ini dianggap jauh lebih hemat. Sebuah gadget dan koneksi internet sudah cukup untuk menjajakan barang yang ia jual. 


Tak hanya Dina, mahasiswa lainnya yang mampu merasakan keberhasilan berkat berjualan lewat media online adalah Doni Mulyana. Doni merupakan mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad. Sejak semester keempat, ia sudah mampu membayar biaya kuliahnya sendiri. Ia menjual berbagai merchandise seperti kaos, jaket, dan sweater dengan desain dan brand yang ditargetkan untuk mahasiwa Unpad. 


Omset yang diraihnya pun tak tanggung-tangung. Menurutnya dalam sebuah acara ia mampu mendapat omset hingga 20 juta per bulan sedangkan jika berdasarkan pesanan biasa, setiap bulannya ia mampu mengantongi setidaknya 3 juta. Doni mengaku sudah mampu membayar segala kebutuhannya selama kuliah sampai ia berhasil lulus pada bulan Januari lalu. “Alhamdulillah dari uang kuliah semester 4 sampe lulus, keperluan pribadi, biaya kost, dan lain-lain ditanggung sendiri,” katanya.


Hal seperti itu jadi pelajaran aja untuk ke depannya. Bisnis mah kayak bola salju, nanti juga berjalan membesar mau untung sedikit juga jalanin aja fokus. Terakhir jangan lupa sedekah, banyak keajaiban dari infaq dan sedekah” kiranya begitulah tutur Doni saat ditanya mengenai pesan bagi mahasiswa yang sedang merintis usaha. 


Menjalani bisnis sambil kuliah memang gampang-gampang susah. Disamping mengerjakan tugas-tugas akademik bisnis tetap harus jalan. Saat bisnis terasa sedang sepi, kita dituntut untuk tidak mudah menyerah. Rintangan menuju kesuksesan memang tak sedikit. Namun segalanya harus dihadapi sampai nantinya berbuah manis.


KESIMPULAN

Kuliah sambil bisnis adalah bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan waktu kuliah untuk mengembangkan bisnis atau wirausaha mereka sendiri. Dengan cara ini, mereka dapat menggabungkan teori yang dipelajari di kelas dengan pengalaman nyata dalam berbisnis.

Hal ini dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha yang sukses di masa depan. Selain itu, kuliah sambil bisnis juga dapat membantu mahasiswa memperoleh penghasilan tambahan dan mengurangi beban keuangan mereka selama masa kuliah.

Secara keseluruhan, kuliah sambil bisnis dapat menjadi pilihan yang baik bagi mahasiswa yang memiliki minat dan potensi dalam berbisnis, namun perlu diimbangi dengan kewajiban akademik yang tetap harus dipenuhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar