September 17, 2023

Pelatihan dan pengembangan usaha pada masyarakat guna meningkatkan kinerja bisnis


Nama : Ananda Putri

NIM   : 46122010203

Kecenderungan masyarakat dalam berwirausaha adalah mencari cara-cara yang tidak memiliki tantangan dan tidak berisiko. Cara seperti ini, biasanya dilakukan oleh entrepreneur pemula dengan modal dan pengalaman terbatas. Hal ini dapat dimaklumi, karena entrepreneur pemula dengan modal terbatas masih rentan dengan risiko yang dialami. Sekali ia mencoba berusaha lalu gagal, akan selamanya terpuruk tidak akan bangun untuk selamanya, dan bahkan ia akan menggadaikan segala yang dimilikinya untuk membayar risiko yang diembannya. Untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi lokal diperlukan strategi pengembangan kewirausahaan melalui pemberdayaan masyarakat, agar mudah memahami dan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Orientasi pemberdayaan itu sendiri adalah bertumpu adanya kemandirian. 

Untuk memacu perkembangan kewirausahaan di berbagai daerah sangat diharapkan adanya pengembangan-pengembangan baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal melalui pemberdayaan masyarakat melalui beberapa tahapan, yaitu pelatihan, produksi dan pemasaran. Proses pelatihan dilaksanakan setelah materi pelajaran umum disampaikan. Setelah pelatihan diberikan, tahap pengembangan selanjutnya adalah proses produksi. Tahapan berikutnya setelah proses produksi adalah pemasaran. 

Menciptakan wirausaha (entrepreneur) yang berkarakter inovatif, tangguh dan berwawasan global tidaklah mudah, karena diperlukan prasyarat-prasyarat tertentu, diantaranya adalah mampu menatap masa depan dengan penuh optimis, selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam setiap perubahan, pantang menyerah dan mengikuti trend perkembangan dunia. Harper (1991) menyatakan, untuk suksesnya permulaan usaha memerlukan kemampuan membaca peluang yang tepat, memiliki keahlian dan kemampuan pada bidang yang akan ditekuni, melakukan pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha. Program pelatihan dan pendidikan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh pemerintah merupakan upaya memberikan kesempatan bagi masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi. Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Kementrian Tenaga Kerja & Transmigrasi, memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengakses program pemberdayaan ekonomi. Kesempatan tersebut diberikan dengan mengikuti berbagai pelatihan ketrampilan dan bantuan modal. Praktik pemberdayaan bidang ekonomi bagi penyandang disabilitas secara umum mempu- nyai dimensi pendekatan antara lain (1) bantuan modal bergulir; (2) bantuan pembangunan prasarana; (3) pengembangan kelembagaan lokal; (4) penguatan dan pembangunan kemitraan usaha; dan (5) fasilitasi dari pen- dampingan usaha.

Pengembangan usaha adalah proses yang melibatkan upaya untuk meningkatkan, memperluas, atau mengembangkan aspek-aspek tertentu dari suatu bisnis atau usaha dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan yang lebih besar. Ini mencakup berbagai strategi dan aktivitas yang dapat mencakup perluasan pasar, diversifikasi produk atau layanan, perbaikan operasional, peningkatan efisiensi, dan peningkatan profitabilitas. Pengembangan usaha bertujuan untuk menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis, memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang, dan mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Pelatihan kewirausahaan adalah program atau kegiatan yang dirancang untuk membantu individu belajar dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Tujuannya adalah untuk membantu peserta memahami aspek-aspek seperti perencanaan bisnis, pengembangan produk atau layanan, manajemen keuangan, pemasaran, dan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan dalam dunia bisnis.

Contoh pelatihan kewirausahaan dapat meliputi:

1. Kursus Perencanaan Bisnis: Ini bisa mencakup bagaimana merancang rencana bisnis, analisis SWOT, dan penetapan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Workshop Pemasaran Digital: Untuk memahami cara memanfaatkan platform online, media sosial, dan strategi pemasaran digital untuk mempromosikan bisnis.

3. Seminar Keuangan Bisnis: Untuk memahami dasar-dasar manajemen keuangan, perencanaan anggaran, dan pemahaman tentang laporan keuangan.

4. Pelatihan Keterampilan Kepemimpinan: Fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola tim dan mengambil keputusan strategis.

5. Program Inkubator Bisnis: Ini adalah program yang lebih panjang yang memberikan dukungan intensif kepada wirausahawan untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus Vera, (2018), PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA PENYANDANG DISABILITAS DI KABUPATEN JEMBER, Jurnal FenomenaVol. 17 No. 2 Oktober 2018 

Malik Abdul, (2017), Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal melalui Pemberdayaan Masyarakat, Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Volume 1 (1): 87-101, Juni 2017.

Ismail, Ahmad Lukman, (2020), IbM Pelatihan Kewirausahaan Sebagai Upaya Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dan Menggali Ide Usaha Baru Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia, Vol 1 No 1, Januari-Juni (2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar